Senin, 23 Mei 2011

Olahraga Bisa Menghambat Proses Penuaan


Menjadi tua adalah sebuah proses alami yang tak terhindarkan. Tapi tak berarti harus hidup dengan tubuh renta. Untuk itu diperlukan pola olahraga dan konsumsi makanan yang tepat. Dalam menjalani usia senja, banyak orang cenderung hanya memerhatikan asupan makanan yang bergizi dan bervitamin namun lupa untuk berolahraga secara teratur. Padahal olahraga merupakan obat mujarab lain untuk mengerem laju proses penuaan. Hasil studi memperlihatkan olahraga dapat melindungi jantung dan tulang, memperbaiki perasaan, istirahat, dan ingatan, mengurangi risiko kanker payudara dan usus besar, mengurangi risiko kematian prematur dan memperpanjang hidup kita.

Ralph Paffenbarger dari Universitas Stanford pada 1986 mengemukakan hubungan langsung dan proporsional antara jumlah kalori yang dibakar per minggu dengan laju kematian. Kesimpulannya, semakin banyak kalori yang dibakar, semakin rendah laju kematiannya. Sebagai contoh, mereka yang membakar 2.000 kalori per minggu dengan cara berjalan kaki sejauh sekitar 32 km bisa menghemat setengah tahun laju kematiannya dibandingkan dengan mereka yang hanya duduk-duduk saja. "Untuk dua jam olah raga, Anda telah menambah umur satu tahun dalam hidup," ujarnya. Beberapa studi lain menunjukkan latihan aerobik memperkuat hati, paruparu, dan otak. Hasil tim peneliti membuktikan bahwa ternyata angkat besi menghasilkan keuntungan yang tidak boleh diabaikan.

Miriam Nelson dari Tuft University menemukan bahwa latihan olahraga dua kali seminggu dapat menolong para wanita yang sudah dalam menopause memperoleh kekuatan, menghilangkan lemak, melangsingkan tubuh, dan memperkuat tulang, selain memperbaiki keseimbangan dan koordinasi. Selain meningkatkan massa otot, ion besi dalam tubuh ternyata dipompa dengan olah raga angkat berat itu. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh pun meningkat.

Hal yang sama ditemukan peneliti dari Acadia University di Nova Scotia, Kanada. Mereka menemukan bukti bahwa dari 34 peserta yang menjalani pelatihan peregangan dan angkat barbel selama 30 menit sebanyak tiga kali sehari selama 11 bulan. Ditemukan peningkatan jumlah sel-sel kekebalan dalam tubuh mereka.
Hasilnya tubuh mereka sanggup menghadapi dinginnya musim salju dan mereka tak pernah sakit. Bukti itu sama saja untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh tidak hanya dengan latihan aerobik, jogging dan bersepeda. Dengan banyaknya penelitian tersebut tidak diragukan lagi bahwa olahraga merupakan satu cara mencegah atau menunda penyakit yang dihubungkan dengan faktor usia seperti penyakit jantung, kanker dan Alzheimer. Hal itu didukung hasil penelitian Robert Marcus, guru besar penelitian mengenai penuaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford menemukan bahwa olahraga jalan dianjurkan pada para lanjut usia untuk membantu pengobatan osteoporosis.

Menurut konsultan kebugaran Phaidon Lumban Toruan, konsumsi susu rendah lemak berkalsium tinggi penting bagi pria dan wanita dewasa karena kandungan gizinya yang lengkap akan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. "Kalsium dalam susu tidak hanya berfungsi sebagai materi utama pembentuk tulang, tetapi juga penting iuntuk kontraksi otot dan fungsi sel yang normal guna membantu aktifitas sehari-hari," ujarnya dalam peluncuran Calcimex Vitalize dan Vitagold.

Selain itu kalsium dalam susu rendah lemak berkalsium tinggi ternyata juga bermanfaat membantu menurunkan berat badan. Pasalnya gen obesitas dalam sel lemak manusia ternyata kerjanya dikendalikan oleh jumlah kalsium di tubuh.

Mengandalkan makanan alami kaya kalsium bisa saja dilakukan antara lain produk susu dan sayuran berdaun hijau. Namun makanan yang mengandung oksalat seperti coklat, kakao, kopi, bayam dan fitat dalam kacang-kacangan menghambat penyerapan kalsium.

Kalsium dalam tubuh juga makin tekor karena olahraga. Menurut penelitian di University of Memphis, latihan olahraga selama 2 jam dapat mengakibatkan hilangnya 400 mg kalsium dalam tubuh sementara kemampuan tubuh menyerap kalsium dari makanan dan susu hanya sepertiga. Oleh karena itu kombinasi olahraga yang tepat diimbangi konsumsi susu tinggi kalsium, akan sangat membantu tubuh mencegah osteoporosis, menjaga berat badan dan membuat tubuh menjadi bugar.

Setelah bugar masih diperlukan sehat. Selain makanan teratur juga wajib mengandung gizi yang tinggi. Hanya saja, seringkali kesibukan yang menyita waktu menyebabkan pola makan yang teratur dan bergizi tinggi menjadi sulit untuk dipenuhi. Menurut ahli gizi dari Universitas Indonesia Lanny Lestiani seiring
meningkatnya usia, fungsi fisiologis tubuh akan turun seperti, nafsu makan turun karena penurunan fungsi organ pencernaan termasuk gigi, penurunan daya kecap dan daya penciuman, waktu pengosongan lambung yang lebih lambat. "Akibatnya orang yang telah berusia lanjut membutuhkan suplemen makanan yang baik untuk di konsumsi, apabila vitamin dan mineral yang didapat dari asupan makanannya kurang memadai" ujar dalam seminar peluncuran Combivit Essential 50+. Alasannya, saat fase penuaan, peran gizi memegang peranan penting bagi pencegahan dan pengendalian penyakit di usia lanjut. Salah satu makanan ajaib adalah vitamin E.

Menurut Denham Harman dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, AS, tubuh mengalami penuaan karena serangan oksidasi dari zat-zat perusak.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar